Interaksi Obat Antidiabetes

INTERAKSI OBAT ANTIDIABETES

DISUSUN OLEH :

DEWI IRA PUSPITA (091501013)

FREGI PRATAMA (091501022)

ROHANA (091501028)

ALFADES (091501032)

MIMI WIKE (091501039)

SAINS DAN TEKNOLOGI 2009

PENDAHULUAN

Obat antidiabetes adalah obat yang digunakan untuk mengatur diabetes mellitus, suatu penyakit dimana terdapat kerusakan sebagian atau keseluruhan dari sel beta pankreas untuk menghasilkan insulin yang cukup, salah satu hormon yang diperlukan untuk mengatur kadar glukosa. Dalam beberapa kasus, terdapat beberapa bukti bahwa penyakit ini disebabkan karena adanya beberapa faktor yang mempengaruhi aktifitas insulin.

Dengan kekurangan insulin, jaringn tubuh tidak mampu menangkap dan mencerna glukosa yang terdapat dalam sirkulasi darah. Oleh karena itu, glukosa yang sebagian besar diperoleh dari makanan yang dikonsumsi, dab secara normal dieliminasi dan disimpan di jaringan, kadarnya meningkat dalam darah dan ginjal tidak mampu memprosesnya.

Secara umum, terdapat dua tipe diabetes :

  1. Diabetes tipe 1 (juvenile atau insulin dependent diabetes mellitus (IDDM)), dimana pankreas secara mendadak, atau secara total tidak mampu memproduksi insulin, dan membutuhkan insulin untuk terapi
  2. Diabetes tipe 2 (maturity-onset atau non insulin dependent diabetes mellitus (NIDDM)), dimana sering tampak pada usia diatas 40 tahu. Hal ini muncul ketika pankreas secara perlahan kehilangan kemampuannya untuk menghasilkan insulin dalam hitungan bulan, tahun, atau adanya kekebalan untuk menghasilkan insulin. Ini sering dihubungkan dengan adanya obesitas dan diet yang kurang bagus.

PENGERTIAN

  1. Adisi : Beberapa obat yang diberikan bersama-sama memberikan efek yang merupakan penjumlahan dari efek masing-masing obat bila diberikan secara terpisah
  2. Sinergis : Beberapa obat mempunyai aksi yang hampir sama, bila diberikan bersama-sama ,memberikan efek yang lebih besar dari efek masing-masing obat yang diberikan secara terpisah
  3. Potensiasi : Beberapa obat yang diberikan bersama-sama dengan aksi-aksi yang tidak sama, memberikan efek yang lebih besar pada pasien, dari pada efek masing-masing secara terpisah.

PEMBAGIAN OBAT

Klasifikasi dari obat antidiabetes

ANTIDIABETES PARENTERAL

Analog amilin

Pramilinitida merupakan analog sintetik dari amilin, hormon pankreas yang berperan dalam homeostasis glukosa. Pramilinitida menurunkan laju pengosongan lambung dan menurunkan. Diberikan secara subkutan dengan cepat bersamaan dengan makanan, dan diberikan pada pasien yang telah menerima insulin

Increatin mimetic

Exenatide merupakan increatin mimetic yang berperan sebagai agonis dari glukagon-like peptida-1 (GLP-1). Obat ini meningkatkan sekresi dari insulin ketika kadar glukosa tinggi. Diberikan secara subkutan, sebagai tambahan pada penderita diabetes tipe 2 yang telah menerima metformin, sulfonilurea, atau keduanya

Insulin

Insulin diekstraksi dari jaringan pankreas dari sapi yang mirip dengan insulin manusia yang dapat digunakan sebagai pengganti. Namun, insulin pada manusia secara umum diproduksi secara genetik dengan menggunakan teknik mikroorganisme. Insulin biasanya diberikan secara injeksi. Onset dan durasi aksi dari insulin dapat diperpanjang dengan pembentukan kompleks dengan zink atau protamin. Insulin aspartat dan insulin lispro memiliki onset dan durasi aksi yang lebih cepat dibandingkan insulin saja.

ANTIDIABETES ORAL

Aldose reduktase inhibitor

Epalrestat menghambat enzim aldose reduktase, dimana mengubah glukosa menjadi sorbitol. Akumulasi dari sorbitol mungkin memainkan peran dalam sebagian komplikasi diabetes

Alfa-glukosidase inhibitor

Akarbose, miglitol, dan voglibose bekerja menghambat alfa glukosidase, dan secara spesifik menghambar sucrase dalam usus untuk memperlambat pencernaan dan absorpsi dari monosakarida dari pati dan sukrosa

Biguanida

Mekanisme aksi dari biguanida seperti metformin tidak jelas, namun mereka tidak menstimulasi pankreas seperti sulfonilurea untuk melepaskan insulin, namun bekerja memfasilitasi uptake dan pemanfaatan glukosa dalam sel. Penggunaan ini terbatas pada diabetes tipe 2 karena tidak efektif, kecuali terdapat insulin

Meglitinida

Meglitinida (contoh : repaglinida) meningkatkan sekresi insulin endogenous dan digunakan pada penderita diabetes tipe 2

Sulfonilurea

Sulfonilurea dan senyawa yang mirip sulfonamida seperti klorpropamid dan tolbutamid merupakan senyawa sintetik pertama yang digunakan dalam pengobatan antidiabetes. Aksinya menstimulasi sel beta dari pankras untuk menghasilkan insulin dengan diet yang terbatas mengatur kadar glukosa darah dan memungkinkan metabolisme yang normal. Hanya efektif pada diabetes dimana pankreas memiliki kapasitas untuk menghasilkan insulin

Tiazolidindion

Tiazolidindion (contoh : rosiglitazone) bekerja menurunkan resisten insulin dengan mengkatifasi gamma-PPAR (peroxisome proliferator0activated receptor). Digunakan pada penderita diabetes mellitus tipe 2.

INTERAKSI OBAT ANTIDIABETES

NO

NAMA OBAT A

NAMA OBAT B

MEKANISME OBAT A

MEKANISME OBAT B

EFEK

1

Sulfonilurea (contoh : tolbutamid, klorpropamid)

Kloramfenikol

Menstimulasi sel beta pankreas untuk mennghasilkan insulin

Menghambat sintesis protein bakteri (antibiotik)

Menghambat enzim di hati yang berhubungan dengan metabolisme dari tolbutamid yang menyebabkan hipoglikemia

2

Antidiabetes (acarbose, tolbutamid, miglitol)

Antasida

Menurunkan kadar gula darah

Menetralkan asam lambung

Laju absorpsi obat antidiabetes meningkat → efek hipoglikemik meningkat

3

Sulfonilurea (Glipizid, Glibenklamid)

Fluconazole

Menstimulasi sel beta pankreas untuk mennghasilkan insulin

inhibitor cytochrome P-450 sterol C-14 alpha-demethylation (biosintesis ergosterol) jamur yang sangat selektif

Kadar obat antidiabetes meningkat → terjadi hipoglikemik koma

4

Glicazide

Nicardipine

Menstimulasi sel beta pankreas untuk mennghasilkan insulin

Menghambat masuknya ion Ca²+ melewati slow channel yang terdapat pada membran sel (sarkolema)

Hipoglikemik

5

Antidiabetes (Glicazide, metformin, insulin)

Disopyramide

Menurunkan kadar gula darah

menghambat masuknya ion Na+ melewati channel yang terdapat pada membran sel (sarkolema)

Meningkatkan sekresi insulin dari pankreas yang menyebabkan hipoglikemik yang parah

6

Sulfonilurea (Glibenklamid, glipizid)

Makrolida (Eritromisin, klaritromisin)

Menstimulasi sel beta pankreas untuk mennghasilkan insulin

Antibiotik (memblok translokasi fase elongasi pada sintesa protein)

Menggantikan posisi antidiabetes pada protein binding site nya yang menyebabkan hipoglikemia

7

Sulfonilurea

MAO inhibitor (Moclobemide)

Menstimulasi sel beta pankreas untuk mennghasilkan insulin

Menghambat enzim mono amin oksidase

Menningkatkan pelepasan insulin yang menyebabkan efek penurunan kadar gula darah oleh obat antidiabetes ditingkatkan

8

Metformin

Fenklofenak

Memfasilitasi uptake dan pemanfaatan glukosa dalam sel

Menghambat COX 1

Penurunan clearance dari obat antidiabetes yang menyebabkan hipoglikemik

9

Glibenklamid

Salisilat (Aspirin)

Menstimulasi sel beta pankreas untuk mennghasilkan insulin

Mengasetilasi enzim siklooksigenase dan menghambat pembentukan enzim cyclic endoperoxides

Efek aditif (salisilat dalam dosis yang besar dapat menurunkan kadar gula darah) yang menyebabkan hipoglikemia

10

Tolbutamid

Sulfonamida (Sulfaphenazole)

Menstimulasi sel beta pankreas untuk mennghasilkan insulin

Antagonis PABA

Menghambat metabolisme dari sulfonilurea yang menyebabkan kadar sulfonilurea meningkat, sehingga efek hipoglikemik meningkat

NO

NAMA OBAT

NAMA MAKANAN / HERBAL

EFEK

1

Metformin

Alkohol

Meningkatkan metabolisme dari metformin → hiperglikemia

2

Glibenklamid

Zingiber officinale

Efek penurunan kadar gula darah meningkat (Zingiber officinale bersifat antidiabetes dari sifat antioksidannya)

3

Glibenklamid

Aloe vera

Kadar glukosa darah meningkat

4

Glibenklamid

Ginkgo biloba

Meningkatkan clearance dari glibenklamid → efek dari glibenklamid menurun → hiperglikemia

5

Glibenklamid

Allium sativum

Efek penurunan kadar gula darah meningkat (Allium sativum bersifat antidiabetes dari sifat antioksidannya)

OBAT DI PASARAN

Glucophage® (Metformin HCl 500 mg)

Glukobay® (Acarbose 50 mg / 100 mg)

Prodiabet® (Glibenklamid 5 mg)

DAFTAR PUSTAKA

Baxter, K. (2008). Stockley’s Drug Interaction. Eighth Edition. London : Pharmaceutical Press.

ISFI (2008). Informasi Spesialite Obat Indonesia. Volume 43. Jakarta : Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia.

http://www.hindawi.com/isrn/pharmacology/2012/659478/

Leave a comment